Jumat, 30 September 2011
Meditasi Mini yang Mudah untuk Redakan Sakit Jantung
Jakarta, Menurut seorang pakar meditasi, berbagai fungsi tubuh sangat dipengaruhi oleh emosi dan pembawaaan sehari-hari. Jantung misalnya, lebih mudah sakit ketika orang suka berpura-pura dan sikapnya terlalu dibuat-buat atau tidak natural.
Dalam ilmu kedokteran timur atau eastern medicine, emosi dan pembawaan memang sering dikaitkan dengan berbagai risiko penyakit. Bila orang sering merasa ketakutan, maka organ yang paling mudah mengalami gangguan adalah ginjal dan kandung kemih.
Frustrasi dan amarah, baik yang disadari maupun tidak disadari biasanya akan mengganggu fungsi hati atau liver berikut kandung empedunya. Begitu juga ketika orang sering merasa sedih, maka organ yang terpengaruh adalah paru-paru dan usus besar.
Reza Gunawan, seorang pakar meditasi yang juga dikenal sebagai suami dari penyanyi Dewi Lestari mengatakan fungsi jantung sangat dipengaruhi oleh emosi dan pembawaan sehari-hari. Menurutnya, seseorang akan lebih rentan terkena serangan jantung jika sering berbohong, tidak tulus dan berpura-pura.
"Segala bentuk sikap yang sifatnya berlebihan, dibuat-buat dan tidak natural adalah faktor yang meningkatkan risiko serangan jantung," ungkap Reza dalam jumpa pers Cintai Hidup Cintai Jantung di FX Lifestyle X-nter, Senayan, Kamis (29/9/2011).
Terlalu ambisius dan memaksakan diri, menurut Reza juga bisa meningkatkan risiko serangan jantung karena biasanya sikap seperti itu juga dibuat-buat. Sayangnya, hampir semua orang yang hidup di perkotaan cenderung memiliki sikap-sikap berlebihan seperti itu.
Untuk mengatasinya, biasanya orang-orang akan sangat terbantu oleh berbagai teknik relaksasi dan meditasi. Namun terkadang hal itu tidak mudah dilakukan, karena ritme hidup yang serba sibuk membuat orang-orang kota tidak punya waktu untuk bisa melakukannya dengan benar.
Karena itu Reza menyarankan sebelum orang belajar melakukan meditasi, terlebih dahulu harus mempelajari 2 teknik yang lebih mudah yakni teknik berhenti dan teknik relaksasi. Secara rinci, 2 teknik yang dia sebut sebagai meditasi mini tersebut bisa dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut.
1. Teknik berhenti
Buat pengingat di ponsel supaya alarm berbunyi pada waktu-waktu tertentu. Ketika alarm berbunyi, hentikan aktivitas apapun yang sedang dilakukan lalu pejamkan mata. Pertama-tama rasakan posisi tubuh saat itu, mulai dari kepala hingga ujung kaki. Selanjutnya, rasakan hembusan napas di hidung dan kembang kempisnya perut atau dada saat bernapas.
"Teknik ini akan melatih kita untuk merasakan sini-kini atau here and now. Jika biasanya dibayangi ingatan masa lalu dan ketakutan akan masa mendatang, napas yang kita rasakan di sini adalah napas saat ini, bukan napas kemarin atau yang akan datang," terang Reza.
2. Teknik relaksasi
Jika sudah mahir berhenti dan melepaskan diri dari gulungan ritme hidup yang seba terburu-buru, selanjutnya adalah melakukan relaksasi. Caranya adalah dengan menerapkan teknik 4-7-8 dalam kondisi mata terpejam, dimulai dengan menarik napas dalam 4 hitungan, menahannya selama 7 hitungan dan melepaskannya perlahan dengan mulut terbuka penuh selama 8 hitungan.
"Jika merasa tidak punya cukup waktu, jangan langsung belajar meditasi. Lakukan saja meditasi mini dengan 2 teknik tersebut, maka sikap dan pikiran akan lebih rileks dan tentunya jantung menjadi lebih sehat," pesan Reza.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar